Selasa, 16 September 2008

BACAAN KHOTBAH HAJAT DAN PENUTUP MAJLIS

Khotbah artinya berpidato atau berceramah atau muhadlarah. Sedangkan hajat artinya keperluan. Menurut syara’ (agama) yang dimaksud dengan khotbatul hajat adalah pembukaan atau awal pembicaraan dengan lisan atau tulisan yang dimulai dengan puji-pujian dan sanjungan kepada Allah serta membaca tasyahhud (dua kalimat syahadat). Untuk keperluan (hajat) seperti berkhotbah jum’at, khotbah nikah, bertablig, muhaadlarah, mengajar, memberikan kuliah, menulis dan lain-lain.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu memulai khotbahnya dengan mengucapkan puji-pujian dan sanjungan kepada Allah serta bertasyahhud sebagaimana telah diriwayatkan oleh jama’ah para sahabat.

Adapun bunyi / lafazh khotbah jum’at yang biasa di baca oleh Rasulullah saw, setelah saya kutip dari beberapa kitab adalah sebagai berikut:

Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya dan kami memohon pertolongan kepada-Nya dan kami memohon ampun kepada-Nya. Dan kami berlindung kepada Allah dari kejahatan-kejahatan diri kami dan dari kesalahan-kesalahan perbuatan kami. Barang siapa yang Allah pimpin dia, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa yang Allah sesatkan dia, maka tidak ada yang dapat memimpinnya. Dan aku bersaksi bahwa tidak ada satupun tuhan (yang berhak disembah dengan benar) kecuali Allah sendiri yang tidak ada satupun sekutu baginya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan Rasul-Nya.

Kemudian beliau membaca tiga ayat (al-Qur’an):

  1. Surat Ali Imran ayat 102
  2. Surat An-Nisaa’ ayat 1
  3. Surat Al-Ahzab ayat 70-71

Sesungguhnya petunjuk yang paling haq (benar) adalah kitabullah Al-Qur’an. Dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk/ sunnah Rasullullah saw. berhati-hatilah terhadap perkara yang baru dalam agama, karena setiap perkara yang baru dalam agama adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat dan setiap yang sesat tempatnya di neraka.

Ini merupakan cuplikan bacaan khotbatul hajjat yang sebaiknya kita ucapkan di setiap awal pembicaraan dalam majlis baik oleh, ustad, guru dan sebagainya. Kenapa ? karena dalam bacaan tersebut mengandung arti yang sangat mendalam dan do’a yang sangat kita butuhkan dalam menghadapi hidup di dunia ini. Dengan membaca doa itu berarti kita selalu memohon kepada Allah agar selalu membimbing ktia selalu berada di jalan agama yang lurus, ajaran Rasulullah, petunjuk Rasulullah bukan ajaran atau petunjuk kiai fulan, intelektual muslim fulan, dsb. Cukupilah diri kita dengan setiap petunjuk dan ajaran yang datangnya dari Rasulullah melalui penerangan para shahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabiin yang merupakan generasi paling mulia dari umat islam ini.

Selain bacaan di awal khutbah hajat kita juga dianjurkan untuk membaca bacaan penutup majlis yang bunyinya sebagai berikut:

Maha Suci Engkau ya Allah dan segala puji bagi-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah dengan benar) selain Engkau. Aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu

Bacaan diatas sebagai penebus dosa/kesalahan yang terjadi di dalam majlis tadi.

0 komentar: